Jumat, 18 Juli 2008

Emas Hitam Buat Emas KALTIM

SUDAH bukan rahasia lagi jika Kaltim mampu pencapaian emas PON XVII begitu fantastis, Dengan kekayaan emas hitam, batu bara, komoditas pertambangan tersebut memang sedang menjadi primadona di provinsi yang memiliki wilayah satu setengah kali Jawa-Bali ini, atau 24.523.780 km persegi.

Wilayah yang dijuluki Jamrud Khatulistiwa itu memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mulai dari cadangan minyak bumi di daratan yang mencapai 454 miliar stock tank barrel serta 741 miliar stock tank barrel lain di lepas pantai. Belum lagi cadangan gas bumi di daratan yang diperkirakan mencapai 11,23 miliar meter kubik dan di lepas pantai sebanyak 27,10 miliar meter kubik.

Yang terakhir, tak ketinggalan, potensi batu bara. Menurut data Indonesian Coal Industry yang dikeluarkan Institut Teknologi Bandung, Kaltim memiliki cadangan batu bara setidaknya 4 miliar ton! Padahal, produksi total batu bara nasional saat ini belum mencapai 300 juta ton, dengan 70 persen dimanfaatkan sebagai komoditas ekspor. Sisanya untuk dalam negeri, entah untuk pembangkit tenaga listrik atau berbagai kepentingan industri.

Harga batu bara di pasaran dunia saat ini berkisar 100 dolar AS per ton. Dapat dibayangkan jumlah uang yang dihasilkan saban hari dari pertambangan batu bara di Kaltim. Tak heran jika provinsi ini sanggup membangun fasilitas olahraga luar biasa untuk PON XVII, yang dikatakan menghabiskan biaya total mencapai Rp 4 triliun untuk pembangunan sarana. Biaya sebesar itu sebagian besar diambil dari dana APBD Kaltim.

Angka itu belum termasuk biaya untuk pembinaan atlet, pelatda PON, bonus prestasi, dan banyak lagi. Di luar angka resmi yang diumumkan tersebut, banyak kabar burung yang menyebutkan bahwa anggaran PON XVII sebenarnya mencapai Rp 8 triliun. Dengan kekayaan yang dimiliki Kaltim dapat membina atlet- atlet mudanya agar bisa kembali mengulang sukses pada PON XVIII 2012 Riau. (soer/btg)

.

Tidak ada komentar: